TUGIEZLAND

Minggu, 03 November 2013

Bunuh Saja Para Setan Penonton Itu



Aku rela saja jika kau matikan, kau bunuh dengan sadis, kau mutilasi menjadi ratusan bagian lalu kau buang ke laut untuk disantap ikan dengan berangas. Tapi apa untungnya bagimu, kawan? Kecuali jika kau perampok yang tengah kepepet. Yah, itu bisa menjadi keuntungan kecil bagimu. Karena aku punya satu motor beserta helm-nya, handphone, lalu satu stel pakaian untuk kau kenakan. Itu hadiah ter baik yang bisa kupersembahkan saat kau berhasil membunuhku. Setidaknya itu sedikit berguna untuk melunasi hutangmu, mungkin. Atau untuk membelikan anakmu susu. Itu keuntungan untukmu yang terpepet. Tidakkah sebanding dengan rasa khawatirmu akan jeratan hukum? Atau pada arwah gentayanganku nanti? Mungkin. Haha, kau tak kan pernah takut, mungkin, atas hal-hal tersebut. Tapi, aku kasihan melihatmu, dalam transaksi ini kau akan merugi besar. Ini untukmu yang perampok. Lalu bagaimana jika kau berprofesi pekerja kantor, mahasiswa, atau mungkin teman dekatku? Entahlah. Kupikir tak kan ada untungnya sedikitpun saat kau berhasil membunuhku. Tapi, ini pertimbangan ekonomi subyektifku. Mungkin, kau juga punya perhitungan tersendiri yang membuatmu merasa mendapat keuntungan lebih saat berhasil membunuhku.

Oke, mungkin seseorang tak akan bersedia mendapatkan kerugian dengan membunuh ragaku. Tak ada material yang mewah dariku, dan sangat rugi dengan hanya membunuhku untuk mendapatkan handphone atau motorku. Mungkin kau punya alternatif lain. Kau memperhitungkan kerugian dengan transaksi pembunuhan ragaku, jadi kau bisa memutuskan untuk membunuh karakterku. Tapi, tidakkah kau bertanya : karakter mana yang akan dibunuh? Kau ingin membunuh kedudukan sosialku, mungkin. Tapi kuperingatkan, kau takkan mendapati apa-apa, karena aku tak punya sedikitpun kedudukan sosial. Oh, kau ingin membunuh sisi kepopuleranku mungkin, tapi sisi manakah itu? bahkan keluargaku tak mengenalku, kawan. Oh, iya, mungkin kau punya alternatif lain, membunuh kecerdasanku? Tapi kecerdasan yang mana, kawan? Bukankah kau lebih sering melihat kebodohan dariku? Bahkan, kau sendiri pun telah menemukan betapa bodohnya pembuat tulisan ini. yah, tidak ada yang kau harapkan dariku kawan. Kecuali jika kau punya penilaian tersendiri yang mungkin bisa sangat menguntungkanmu saat berhasil membunuh karakterku.

Atau, kau tak melhat berbagai keuntungan dariku. Kemudian, kau memutuskan untuk membunuh keimananku. Tapi tunggu kawan, tidakkah kau segan dengan para setan yang mengitariku tiap detiknya? Mereka bahkan hanya melihatku sendiri bunuh diri terhadap keimananku tanpa mereka turut campur tangan. Jadi, masih berniatkah kau membunuhku? Jika masih, tidak ada lagi yang bisa kau ambil dariku kecuali para setan penonton itu yang bisa kau bantai untuk memuaskan hasratmu membunuhku. Yah, bunuh saja setan-setan yang mengitariku itu jika tak kau dapati keuntungan apapun dari hasil pembunuhan jiwa ragaku. Setidaknya, kau akan mendapatkan pahala karena berhasil membunuh para setan dalam diriku. [ ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar